Kamis, 28 Oktober 2010

Pengembangan Sistem Belajar Mandiri Berbasis E-Learning


Pembelajaran dewasa ini menghadapi 2 tantangan. Tantangan yang pertama datang dari adanya perubahan persepsi tentang belajar itu sendiri dan tantangan kedua datang dari adanya teknologi informasi dan telekomunikasi yang memperlihatkan perkembangan yang luar biasa. Konstruktivisme pada dasarnya telah menjawab tantangan yang pertama dengan meredefinisi belajar sebagai proses konstruktif dimana informasi diubah menjadi pengetahuan melalui proses interpretasi, korespondensi, representasi, dan elaborasi.

Sementara itu, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat yang menawarkan berbagai kemudahan-kemudahan baru dalam pembelajaran memungkinkan terjadinya pergeseran orientasi belajar dari outside-guided menjadi self-guided dan dari knowledge-as-possesion menjadi knowledge-as-construction. Lebih dari itu, teknologi ini ternyata turut pula memainkan peran penting dalam memperbaharui konsepsi pembelajaran yang semula fokus pada pembelajaran sebagai semata-mata suatu penyajian berbagai pengetahuan menjadi pembelajaran sebagai suatu bimbingan agar mampu melakukan eksplorasi sosial budaya yang kaya akan pengetahuan.

Pembaruan teori belajar melalui notion konstruktivisme dan pergeseran-pergeseran yang terjadi karena adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dua hal yang sangat sejalan dan saling memperkuat. Konstruktivisme dan teknologi komputer, secara terpisah maupun bersama-sama telah menawarkan peluang-peluang baru dalam proses pembelajaran, baik di ruang kelas, belajar jarak jauh maupun belajar mandiri. Salah satu tulisan (Tam. M, Educational Technology, Volume 3 Number 2, 2000) melaporkan bahwa komputer dapat secara efektif digunakan untuk mengembangkan higher-order thinking skills yang terdiri dari kemampuan mendefinisikan masalah, menilai (judging) suatu informasi, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang relevan.

Perangkat berbasis teknologi lainnya yang diharapkan dapat digunakan dalam upaya mengembangkan lingkungan belajar yang lebih produktif adalah video discs, multimedia/hypermedia, e-mail dan internet, disamping piranti lunak Computer Assisted Instruction/Intelligent Computer Assisted Instruction (CAI/ICAI) yang tersedia dalam bentuk CD ROM (Prakoso, 2005).

BELAJAR MANDIRI

Belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri. Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ialah peningkatan kemauan dan keterampilan siswa/peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya siswa/peserta didik tidak tergantung pada guru/instruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Dalam belajar mandiri siswa/peserta didik akan berusaha sendiri dahulu untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau dilihatnya melalui media audio visual. Kalau mendapat kesulitan barulah bertanya atau mendiskusikannya dengan teman, guru/instruktur atau orang lain. Siswa/peserta didik yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkannya.
Proses belajar mandiri memberi kesempatan peserta didik untuk mencerna materi ajar dengan sedikit bantuan guru. Mereka mengikuti kegiatan belajar dengan materi ajar yang sudah dirancang khusus sehingga masalah atau kesulitan belajar sudah diantisipasi sebelumnya. Model belajar mandiri ini sangat bermanfaat, karena dianggap luwes, tidak mengikat serta melatih kemandirian siswa agar tidak bergantung atas kehadiran atau uraian materi ajar dari guru. Berdasarkan gagasan keluwesan dan kemandirian inilah belajar mandiri telah ber’metamorfosis’ sedemikian rupa, diantaranya menjadi sistem belajar terbuka dan belajar jarak jauh. Perubahan tersebut juga dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain dan kenyataan di lapangan.

Proses belajar mandiri mengubah peran guru atau instruktur, menjadi fasilitator atau perancang proses belajar. Sebagai fasilitator, seorang guru atau instruktur membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar, atau ia dapat menjadi mitra belajar untuk materi tertentu pada program tutorial. Tugas perancang proses belajar mengharuskan guru untuk mengolah materi ke dalam format sesuai dengan pola belajar mandiri.

Sistem belajar mandiri menuntut adanya materi ajar yang dirancang khusus untuk itu. Menurut Prawiradilaga (2004 : 194) Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh materi ajar ini adalah:
J     Kejelasan rumusan tujuan belajar (umum dan khusus).
J     Materi ajar dikembangkan setahap demi setahap, dikemas mengikuti alur desain pesan, seperti keseimbangan pesan verbal dan visual.
J     Materi ajar merupakan sistem pembelajaran lengkap, yaitu ada rumusan tujuan belajar, materi ajar, contoh/bukan contoh, evaluasi penguasaan materi, petunjuk belajar dan rujukan bacaan.
J     Materi ajar dapat disampaikan kepada siswa melalui media cetak, atau komputerisasi seperti CBT, CD-ROM, atau program audio/video.
J     Materi ajar itu dikirim dengan jasa pos, atau menggunakan teknologi canggih dengan internet (situs tertentu) dan e-mail; atau dengan cara lain yang dianggap mudah dan terjangkau oleh peserta didik.
J     Penyampaian materi ajar dapat pula disertai program tutorial, yang diselenggarakan berdasarkan jadwal dan lokasi tertentu atau sesuai dengan kesepakatan bersama.

APA ITU E-LEARNING ?

E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang realtif baru di Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘elektronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan ‘online course’. Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai berikut :
E-learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, 2003)

Dengan demikian maka e-learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
Dalam perkembanganya, komputer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah computer based learning (CBL) atau computer assisted learning (CAL). Saat pertama kali komputer mulai diperkenalkan khususnya untuk pembelajaran, maka komputer menjadi popular dikalangan anak didik. Hal ini dapat dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar bisa dibuat dengan bantuan kompter tersebut. Maka setelah itu teknologi pembelajaran terus berkembang dan dikelompokan menjadi dua yaitu :
J     Technology-based learning
J     Technology-based Web-learning, Technology based-learning ini pada prinsipnya terdiri dari dua, yaitu audio information technologies(audio tape, radio, voice mail, telepone) dan video information technologies (video tape, nideo text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah data information tecbnologies (bulletin board, internet, email, tele-collaboration).

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering dipakai pada pendidikan jarak jauh, dimaksudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Sedangkan interaksi antara guru dan murid bisa dilaksanakan melalui cara langsung (synchronous) atau tidak langsung, misalnya pesan direkam dahulu sebelum digunakan. Cara ini dikenal dengan nama e-synchronous.

KARAKTERISTIK E-LEARNING

Karakteristik e-learning antara lain adalah:
J     Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokelor;
J     Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehinga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja dan yang bersangkutan memerlukanya; dan,
J     Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Menurut Miarso (2004), Pemanfaatan E-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar-mengajar didominasi oleh peranan guru, karena itu disebut the era of theacher. Kini, proses belajar-mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar mengajar akan didominasi oleh guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book, and technology)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING

Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia diinternet.

Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya da-lam pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut.
J     Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan murid dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
J     Guru dan siswa dapat mengguakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
J     Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan dikomputer.
J     Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
J     Baik guru maupun siswa dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
J     Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif .
J     Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja , bagi mereka yang bertugas di kapal,di luar negeri, dan sebagainya.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :
J     Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
J     Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
J     Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.
J     Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT;
J     Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
J     Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
J     Kurangnya penguasaan komputer.

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMANFAATKAN E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN

Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Hartanto dan Purbo, 2002; serta Soekawati, 1999;) antara lain:

a. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adakah apakah memang memerlukan e-learning. Untuk menjawab pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas sasaran orang lain. Sebab setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan. Kalau analisis ini dilaksanakan dan jawabanya adalah membutuhkan e-learning maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan, yang komponen penilaianya adalah:
J     Apakah secara teknis dapat dilaksanakan misalnya apakah jaringan internet bisa dipasang, apakah infrasruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikanya tersedia.
J     Apakah secara ekonomis menguntungkan, misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan menguntungkan atau apakah return on investment nya lebih besar dari satu.
J     Apakah secara sosial penggunaan e-kearning tersebut diterima oleh masyarakat

b. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek (Soekartawi, 1999) :
J     Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.
J     Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status pekerjaan, dan sebagainya.
J     Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
J     Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dan seterusnya.
J     State instructional objectives, Tujuan instuksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
J     Construct criterion test items, penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
J     Select instructional strategy, strategi instruksional dapat ditetapan berdasarkan fasilitas yang ada.

c. Tahap Pengembangan
Berbagai upaya dalam pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia hal ini kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan rancangan intruksional yang akan dipergunakan terus dipertimbangkan dan dievaluasi secara kontinu.

d. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini sering kali ditemukan berbagai hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool secara baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri.

e. Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Proses dari kelima tahapan diatas diperlukan waktu yang relatif lama, karena prototype perlu dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu diperhatikan secara serius. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi terus-menerus.
Akhirnya harus pula diperhatikan masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:
J     Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon, dan infrastruktur yang lain.
J     Masalah ketersediaan software (peranti lunak). Bagaimana mengusahakan peranti lunak yang tidak mahal.
J     Masalah dampaknya terhadap krikulum yang ada.
J     Masalah skill dan knowledge.
J     Attitude terhadap ICT. Oleh karena itu, perlu diciptakan bagaimana semuanya attitude yang positif terhadap ICT, bagaimana semuanya bisa mengerti potensi ICT dan dampaknya de anak didik dan masyarakat.

SIMPULAN
E-learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online. E-learning tercipta untuk mengatasi keterbatasan antara pendidik dan peserta didik, terutama dalam hal waktu dan ruang. Dengan e-learning maka pendidik dan peserta didik tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. Proses pendidikan dapat berjalan kapan saja dengan mengabaikan kedua hal tersebut.
E-learning akan dimanfaatka atau tidak sangat tergantung bagaimana pengguna memandang atau menilai e-learning tersebut. Namun umumnya digunakannya teknologi tersebut tergatung dari:
J     Apakah teknologi itu memang sudah merupakan kebutuhan;
J     Apakah fasilitas pendukungnya sudah memadai;
J     Apakah didukung oleh dana yang memadai; dan
J     Apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan.




Menurut saya, karena mahasiswa adalah aktor yang paling utama dalam suatu proses pembelajaran, maka system ini berkaitan dengan sisi motivasi, disiplin diri, dan emosi.
       Motivasi
Motivasi sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi juga berfungsi sebagai pendorong individu untuk memulai maupun meneruskan kegiatannya. E-learning sebagai suatu aktivitas juga menuntut para pelajar untuk memiliki motivasi yang kuat apabila ingin sukses dalam proses pemebelajaran yang diikutinya.
Terlebih lagi sistem e-learning adalah sistem yang menuntut usaha dari individu, sehingga motivasi diri haruslah kuat dan datang dari individu tersebut.
       Emosi
Emosi memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran, termasuk pembelajaran e-learning. Sistem e-learning membuat para pesertanya merasa terisolasi dari yang lain karena adanya gap baik antar pelajar maupun antara pelajar dengan pengajar.
Rasa terisolasi ini seringkali menyebabkan frustasi dalam diri pengguna e-learning tersebut. Selain itu rasa ketakutan juga muncul karena kurangnya komunikasi dan kontrol atas situasi dan kondisi dalam e-learning. Rasa malu terkadang juga muncul sebagai akibat dari sifat lingkungan e-learning yang sangat terbuka. Emosi-emosi negatif seperti inilah yang akhirnya dapat mengurangi motivasi pelajar dalam menggunakan e-learning.
Namun, e-learning tidak hanya menimbulkan emosi negatif saja. Jika para peserta dapat mengadaptasikan dirinya dengan e-learning, maka emosi positif pun dapat muncul, seperti antusiasme tinggi dan kebanggaan atas prestasi yang diperoleh. Untuk itu, yang diperlukan adalah strategi yang tepat dari sisi pelajar untuk menghadapi kondisi dan situasi dalam e-learning, sehingga akan meningkatkan efek dari emosi positif dan mengurangi efek dari emosi negatif.
       Disiplin Diri
Mengenai disiplin diri, yang perlu diperhatikan adalah sifat dari sistem e-learning yang memberi kebebasan bagi para pesertanya untuk memilih cara belajar yang paling cocok dengan kepribadian pelajar tersebut. Hal ini tentunya dapat mendatangkan keuntungan bagi para pelajar. Namun, para peserta harus dapat menjaga dirinya agar tetap disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan konsisten.

Dapat dilihat bahwa sisi psikologis memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sukses atau tidaknya suatu proses e-learning. Namun, hal ini seringkali dilupakan oleh para pihak yang terlibat dalam pengembangan e-learning. Akibatnya, sistem yang dihasilkan boleh jadi memiliki fitur yang kompleks dan canggih, tetapi kurang memfasilitasi proses pembelajaran yang diselenggarakan, sehingga akibatnya para pelajar tidak dapat memanfaatkan sistem yang digunakan dengan efektif.

Rabu, 13 Oktober 2010

E - Learning


Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat. Banyak orang yang menggunakan teknologi untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka. Teknologi juga digunakan pada bidang pendidikan. Salah satu penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan yaitu sistem belajar e-learning. Dosen yang mempunyai banyak kesibukan biasanya menggunakan e-learning untuk mengajar. Dengan makin banyaknya dosen dan universitas yang menggunakan e-learning, maka akan berpengaruh pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut.

E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :

  • Jaya Kumar C. Koran (2002)
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
  • Dong (dalam Kamarga, 2002)
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • Rosenberg (2001)
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
  • Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
  • LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Pengaruh bagi Mahasiswa menggunakan Sistem E-Learning

Sistem belajar menggunakan e-learning memiliki keuntungan dan kerugian. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh mahasiswa dari penggunaan metode ini. Beberapa dampak Positifnya antara lain :

{  Lebih mudah mendapatkan materi atau info
Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis e-learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat materinya.
{  Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita.
{  Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga
Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai !!
{  Dapat berinteraksi langsung dengan siapapun
Seorang mahasiswa bisa saja bertanya pada temannya materi apa yang diajarkan hari ini atau tugas apa yang diberikan, jika hari itu dia tidak bisa berangkat karena suatu alasan. Dia juga bisa bertanya langsung pada dosennya apa materi yang diajarkan tadi atau tugas apa yang diberikannya. Dalam berinteraksi, dia bisa menggunakan media tulisan. Dia mengetik apa yang akan dibicarakan atau ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang dituju. Dia juga bisa berinteraksi langsung, bisa bertatap muka dan berbicara langsung dengan orang yang diajak bicara. Karena kemajuan teknologi, sekarang hal itu bisa terjadi dengan alat yang bernama webcam.
{  Bisa tahu materi atau tugas lebih awal
Mahasiswa bisa melihat jadwal atau tugas yang diberikan oleh dosennya yang sudah di upload. Jadi, mahasiswa sudah tahu apa yang akan dilakukan hari ini dan dapat mempersiapkannya lebih awal.
{  Penghematan KERTAS
Menghemat penggunaan kertas yang digunakan untuk mencatat atau mengerjakan tugas sehingga dapat membantu mencegah perluasan atau percepatan global warming. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kertas terbuat dari bahan dasar pohon, padahal pohon merupakan “peredam” Global Warming.

Penggunaan metode pembelajaran e-learning ini selain berdampak positif tetapi juga berdampak negatif bagi mahasiswa. Beberapa kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan metode e-learning bagi mahasiswa antara lain :

Tidak semua mata kuliah menuntut mahasiswa harus aktif sepenuhnya, seperti mata kuliah kalkulus, statistik, akuntansi, fisika atau mata kuliah kantitatif lainnya yang memerlukan bimbingan dari dosennya langsung. Untuk mata kuliah tersebut seperti itu pembelajaran seperti biasanya masih sangat dibutuhkan oleh mahasiswa.
Metode ini membuat mahasiswa menjadi malas karena semuanya serba instant.
Penggunaan teknologi internet dalam proses belajar mengajar membuat mahasiswa semakin jauh dari buku. Padahal bagaimanapun juga buku adalah jendela dunia.
Pertanggungjawaban dari pelajaran yang diajarkan melalui metode e-learning sulit dibuktikan karena pembelajaran tersebut berada di dunia maya, dimana didunia ini semua bisa dimanipulasi dengan mudah.
Kurangnya atau minimnya tatap muka antara dosen dan mahasiswa membuat komunikasi diantara keduanya kurang, padahal saat ini komunukasi langsung sangat diperlukan.
Selain itu, kadang mahasiswa sama sekali tidak tahu siapa dosennya sehingga mahasiswa kurang hormat terhadap dosennya.

So, menurut saya pribadi perlu adanya beberapa pertimbangan dalam menerapkan Sistem e-learning. Supaya hal-hal yang kita anggap sebagai dampak Negatif dari penerapan Sistem itu bisa sedikit di minimalisir lah ... and What about You ??? ^_^


 

Selasa, 12 Oktober 2010

Indonesia-ku VS Jepang-mu (Perbedaan budaya Jepang & Indonesia)


Ini adalah perbedaan-perbedaan antara budaya Jepang dengan Indonesia yang bisa kita jadikan bahan perenungan, untuk membentuk budaya Indonesia yang lebih baik.

# KETIKA DI KENDARAAN UMUM #
Jepang : Orang-orang pada baca buku atau tidur.
Indonesia : orang-orang pada ngobrol, ngegosip, ketawa-ketiwi cekikikan, ngelamun, dan tidur.

# KETIKA MAKAN DI KENDARAAN UMUM #
Jepang : Sampah sisa makanan disimpan ke dalam saku celana atau dimasukkan ke dalam tas, kemudian baru dibuang setelah menemukan Tong Sampah.
Indonesia : Dengan wajah tanpa dosa, sampah sisa makanan dibuang begitu saja di kolong bangku/dilempar ke luar jendela.

# KETIKA DI KELAS #
Jepang : Yang kosong adalah bangku kuliah Paling Belakang.
Indonesia : Yang kosong adalah bangku kuliah Paling Depan.

# KETIKA DOSEN MEMBERIKAN KULIAH #
Jepang : Semua mahasiswa sunyi senyap mendengarkan dengan serius.
Indonesia : Tengok ke kiri, ada yg ngobrol. tengok ke kanan, ada yg baca komik. tengok ke belakang, pada tidur. Hanya barisan depan saja yg serius mendengarkan, itu pun karena duduk pas di depan hidung dosen !

# KETIKA DIBERI TUGAS OLEH DOSEN #
Jepang : Hari itu juga, siang/malamnya langsung nyerbu perpustakaan atau browsing internet buat cari data.
Indonesia : Kalau masih ada hari esok, ngapain dikerjain hari ini !


# KETIKA DI MASJID HENDAK SHALAT JUMAT #
Jepang : Jamaah berebut duduk di shaf Terdepan.
Indonesia : Jamaah berebut nyari tempat PW (Posisi Wuenak) di deket tembok paling belakang biar bisa nyender/di bawah kipas angin biar gak kepanasan & tidurnya nyenyak.

# KETIKA TERLAMBAT MASUK KELAS #
Jepang : Memohon maaf sambil membungkukkan badan 90 derajat, dan menunjukkan ekspresi malu + menyesal gak akan mengulangi lagi.
Indonesia : “Slonong Boy & Slonong Girl” masuk gitu aja tanpa bilang permisi ke dosen sama sekali.

# KETIKA NONTON KONSER BAND #
Jepang : Walau konser band rock cadas sekalipun kayak Dai atau X-Japan, penontonnya tetap tertib & gak anarkis.
Indonesia : Jangankan band rock, konser sekelas band Peter Pan yg lagunya cengeng aja sampe makan korban jiwa !

# KETIKA DI JALAN RAYA #
Jepang : Mobil sangat jarang (kecuali di kota besar). padahal jepang kan negara produsen mobil terbesar di dunia, mobilnya pada ke mana ya ? ? ?
Indonesia : Jalanan macet, sampe-sampe saya susah nyebrang & sering keserempet motor yg jalannya ugal-ugalan.

# KETIKA JAM KANTOR #
Jepang : Jalanan sepiiiii banget, kayak kota mati.
Indonesia : PNS pake seragam coklat-coklat pada keluyuran di mall-mall.

# KETIKA BUANG SAMPAH #
Jepang : Sampah dibuang sesuai jenisnya. Sampah organik dibuang di tempat sampah khusus organik, sampah anorganik dibuang di tempat sampah anorganik.
Indonesia : Mau organik kek, anorganik kek, bangke binatang kek, semuanya tumplek jadi 1 dalam kantong kresek.

# KETIKA BARANG ELEKTRONIK RUSAK #
Jepang : Langsung dibuang ke tempat sampah atau didaur ulang.
Indonesia : Diservis ! ! ! Sayang kan beli mahal-mahal, mana kreditnya belum lunas lagi ! ! !

# KETIKA BERANGKAT KE KAMPUS/SEKOLAH #
Jepang : Berangkat ke sekolah/kampus naik kereta/bus kota.
Indonesia : Berangkat ke sekolah pake mobil babeh atau yg dibeliin pake duit babeh ! tetep aja babeh-babeh juga ! ! !

# KETIKA BERANGKAT KE KANTOR #
Jepang : Berangkat naik kereta/bus kota. mobil cuma dipake saat acara keluarga atau yg bersifat mendesak aja.
Indonesia : Gengsi dooonk... masa' naik angkot ?!?!

# KETIKA JANJIAN BERTEMU #
Jepang : Ting...tong...semuanya datang tepat pada jam yg disepakati.
Indonesia : Salah 1 pihak pasti ada dibiarkan sampai berjamur & berkerak karena kelamaan nunggu !

# KETIKA BERJALAN DI PAGI HARI #
Jepang : Orang-orang pada jalan super cepat kayak dikejar doggy, karena khawatir telat ke kantor/sekolah.
Indonesia : Nyantai aja cing...! si Boss juga paling datengnya telat !

Dalam Simpuhku

”Dalam kesedihan kugenggam jiwa yang sepi . . .
Kupeluk erat sunyi malam ini . . .
Dingin malam membalut tubuhku . . . Terpaku !
Diam terbata tanpa kata,  Lirih tak ada suara yg riang . . .
Cahaya terangi jiwaku yg kosong, isi dengan warna indahMu . . .
Kembali dalam indahnya dunia yg penuh gelak tawa riang . . .”

Bersandar pada Ketabahan . . .
Bernaung dalam nafas kehidupan . . .
Ku coba berdiri tegar..mencari arti hidup ini . . .
Alangkah sangat berat ku melangkah tuk sampai disini . . .
Jalanku masih panjang, berliku, berbatu . . .
Apa aku kuat dgn semua ini ?
Rasanya baru setengah ku melangkahkan kakiku . . .
Cobaan ini datang lagi, teramat sakit kurasa !
Namun ini harus ku lalui tuk dapatkan bahagiaku nanti . . .
Semua atas Limpahan Ridha-Mu Ya Rabb . . .
amin

Secuil Pinta dalam Sejenak Sadarku

Sunyi senyap berselimut airmata diantara tawa angkuh sang purnama yang menghujam jiwa dengan racun sinarannya. Nafsu yang terus kuasai logika, tanpa ampun terus menjerat pikiran dengan semua kilah tentang memori kelabu yang naungi perjalanan hidupku.

Dinginnya angin malam seakan menertawakan kesendirianku, menelusup masuk melewati jendela kamar yang terbuka. Gelap ini mengisolasiku. Di sini aku berdiri, di atas jalan terjal dan berliku yang mulai lelah ku tapaki. Mencoba tuk membaca arti dari kesendirian.

Nyalang hitam terus berputar di atas kepala yang terbalut kesunyian. Hingar bingar caci maki kian lantang menghimpit akal. Mengapa mereka bilang Aku pengecut karena memendam luka? Mengapa mereka bilang Aku tak berharga karena Aku tak punya apa yang mereka punya? Mengapa mereka bilang Aku egois, ketika Aku menceritakan semua impian dan harapanku?

Rindu aku mendengar nyanyian lirih sang nurani di tengah alunan simphoni kehidupan.  Rindu aku melihat tawa riang sang jiwa yang melangkah mengikuti irama takdir. Kesunyian pun terus berceloteh, membisikkan dusta dan kemunafikan. Hingga ragaku tersesat dalam pekatnya airmata yang semakin liar memojokkanku di sudut keterasingan.

Akankah datang secercah cahaya yang akan menuntunku menuju kedamaian yang abadi? Akankah hadir seorang teman yang sudi mencairkan murka? Akankah terulur sedikit senyuman manis dari seseorang yang menjadikan aku sebagai teman, bukan sebagai budak atupun raja? 

Lama aku terjebak diantara pertanyaan dan harapan yang sama. Lalu muncullah satu pertanyaan lagi di otakku. "Akankah terbalut semua perih di hati ini hanya dengan mengharapkan sesuatu yang belum pasti kedatangannya?" Hitampun terasasemakin pekat, sejenak ku tersadar diri ini semakin tersesat dalam buai angan-angan, dan terbersit keinginan untuk bangkit tanpa mengandalkan belas kasih dari orang lain, berpijak pada keyakinanku sendiri,pada harapan yang pudar oleh kebodohanku yang terbutakan oleh dunia yang memang di ciptakan sebagai tempatnya segala tipu daya dan cobaan.

Ku coba tuk terus melangkah, walau ringkih jalan terjal dan berkerikil ini kan ku susuri. Hingga tak terhembus lagi nafas di dada. Hingga tak ada lagi asa yang tersisa. Seketika ku palingkan wajahku dari semua beban, Ku ikuti laju suara hati ini,menyusuri lorong kekosongan yang bersemayam di lubuk hati terdalamku.

Untuk pertama kalinya aku rebah dalam pangkuan takdir. Ku menangis sejadi-jadinya, terus tengadah layangkan hiba dan serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa. Ku temukan setitik cahaya yang redup namun menghangatkan, cahaya yang telah lama ku tinggalkan demi sampah yang di namakan dunia.

Ku pun tertunduk semakin dalam, mencoba mengungkap ada apa dengan semua cobaan yang kualami. Mulai ku sadari bahwa Allah mempunyai banyak rahasia, pasti ada hikmah dibalik jalan yang telah di tentukan oleh-Nya. Gema adzan sentuh telinga, Aku terbuai oleh suara lirih dari orang-orang yang menyebut nama-Nya. Mengagungkan kebesaran-Nya.

Di sudut pagi aku tercekat dalam bius senyap. Inikah anugerah? Membiarkan anganku terus terbang menjelajahi titik sadarku? Ataukah akan menjadi sebuah malapetaka di hari esok, dimana semuanya terlupakan ketika senyuman itu terukir di wajah yang hari ini menangis karena mengingat semua perbuatan dosa yang kucipta?

Ya Allah maafkan aku, karena tak kuasa menahan dosa yang tercipta dalam setiap nafas yang ku hela.Ya Allah, maafkan Aku, karena Aku tak tahu cara meminta maaf.
Ya Allah maafkan Aku.